Kita sering dengar atau bahkan kita ingin sekali untuk mendapat pasif income dalam hal materi dunia atau uang. Owner nyare bahan atau kita nyare bahan, dapet duit, dapet jualan. Siapa yang enggak mau? Tentu kita semuanya terkiur. Tapi gimana kalau aku bilang ada pasif income yang melebihi dari materi atau uang yang kita dapetin yaitu pasif income pahala. Kok bisa? Nah, jadi pasif income pahala ini disebutkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadith suhih, hadith buhori.
Jika seseorang hamba sakit atau melakukan perjalanan jauh, maka dicetat baginya pahala sebagaimana kebiasaan ketika mukim dan ketika sehat. Secara tekstual, mungkin di sini enggak terlihat mana pasif income-nya, tapi secara tersirat, ini sebenarnya pasif income pahala. Karena ketika kita enggak berdaya untuk melakukan suatu ibadah, misalkan karena sakit ataupun karena perjalanan jauh yang ribet, itu kita terdapat pahala.
Nah, sekarang pertanyaannya caranya gimana? Caranya adalah melakukan ketaatan ketika kita sedang sehat, ketika kita sedang mukim. Jadi, intinya ketika kita mampu melakukan ibadah, maka lakukan sebanyak yang kita bisa. Sehingga ketika kita ada uzur, halangan, sakit, perjalanan jauh, kita tetap dapat pasif income pahala sepertimana ketika kita melakukannya ketika sehat dan mukim.
Dan ini hadis shohih, jadi seharusnya kita kepengen, karena pasif income duit pun kita pasti semuanya pengen. Nah, ini pasif income pahala. Pahala yang menjadi salah satu parameter untuk kita bisa masuk surganya Allah SWT. Dan semoga kita bisa dimudahkan untuk beribadah semasa kita sehat dan mukim, sehingga ketika kita sakit atau melakukan safar, kita tetap dapat pasif income pahala.