Jadi pertama penipuan segitiga itu pasti maunya transfer. Karena kalau cash nggak bisa. Cash kan dari si pembeli sama penjual langsung transaksi langsung kan. Si penipunya kan pihak ketiga nggak ada di lokasi. Jadi salah satu tips paling ampuh kalau emang udah di lokasi ya cash bayarnya. Jadi jangan pakai transfer.
Yang kedua, dari awal gelagatnya itu udah aneh. Karena dia nggak protes terhadap sesuatu yang rusak. Dia enggak nawar lebay, dia enggak tanya detail dan lain sebagainya lah, jadi kayak transaksinya smooth banget lah. Itu ada pembeli gitu ada, tapi ya sepersekian kan harusnya.
Terus ketiga ya kita cek di sosmed lah. Di sosmed pencarian, ngecek nomor teleponnya, ngecek namanya, cek segala macemnya. Itu gampang banget ketemu. Contoh tadi di Facebook tuh dia join grup di beberapa kota, berarti kan dia aneh kan. Maksudnya kalau kita sebagai orang lokal si kota ini ya pasti kita ngikut-ngikut kota, tapi paling sekitar-sekitarnya. Nggak mungkin aku ikut yang daerah Serpong, daerah Kalimantan, daerah Sulawesi gitu kan aneh.
Terus apalagi ya? Ya udah itu. Terus cara membuktikan validasinya ya kita coba Sherlock aja pakai tools pihak ketiga yang bisa nge-share lock HPnya. Itu salah satu tools gratisnya tadi, grabify link, jadi bisa memastikanlah memvalidasi bahwa itu memang menipu.
Terus keempat, kalau memang udah valid dia menipu pakai link itu, jangan langsung di counter. Diikuti aja alurnya, terus sambil membuat laporan lah. Kan ada pelaporan nomor telepon, pelaporan nomor rekening, segala macem. Intinya sampai data-data dia keluar semua, nomor telepon, nomor rekening, alamat segala macem lah yang kira-kira asli. Jadi nanti bisa dilaporkan, baru setelah itu semua dapat bisa di counter lah.
Itu terus kalau dia pakai Facebook atau akun sosmed, itu perlu dicek. Kalau timelinenya itu jaraknya jauh, misal dari posting terakhir 2023 tiba-tiba posting lagi 2025, itu ada kemungkinan dia akunnya nge-hack atau beli akun, jadi bukan akun asli mereka itu.